EN ID
News Updates 12 April 2016
Share: https://ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-fb.png https://ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-tw.png https://ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-link.png

Pemerintah Fokus Pada Pembangunan Fixed Broadband

Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang fokus pada pembangunan fixed broadband untuk penyediaan akses telekomunikasi nasional. “Sekarang kami fokus pada fixed broadband karena lebih sulit dan lebih menantang, dibandingkan dengan mobile broadband,” paparnya dalam Acara 12th Annual Broadband TV Connect Asia di Jakarta, Selasa (12/04/2016). Menurut Menteri Rudiantara, pemerintah memadukan antara mobile broadband dan fixed broadband dari sudut pandang pembangunan jaringan telekomunikasi. “Kami akan menggunakan jaringan, perangkat dan aplikasi untuk broadband. Jadi sudut pandang kita masih berfokus pada memperluas 4G LTE ke seluruh daerah,” tambahnya. Secara rinici Menteri Kominfo menyatakan dalam hal kapasitas teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia masih berada di peringkat empat di antara negara-negara Asia Tenggara setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Namun, ia menyebut ada kabar baik sebagaimana dilaporkan Open Signal mengenai kapasitas jaringan mobile broadband Indonesia.  “Dalam rilis Februari lalu, Jakarta sudah mencapai  rata-rata 7 Mbps, sehingga Indonesia berada nomor dua se-Asia Tenggara, sehingga Indonesia lebih rendah sedikit dibandingkan dengan Singapura tapi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kuala Lumpur dan Bangkok,” imbuhnya. Meski demikian, Rudiantara mengaku ada hal yang membuat pemerintah tidak senang, karena masih tingginya perbedaan kecepatan download di Jakarta dengan Indonesia bagian timur seperti Papua dan Ambon. “Disana kecepatannya hanya 300 Kbps sehingga pada dasarnya Jakarta memiliki kecepatan 20 sampai 25 kali lebih cepat dibandingkan dengan bagian timur Indonesia,” jelasnya. Oleh karena itu, Menteri Kominfo menyatakan pemerintah fokus untuk menjalankan Program Palapa Ring. Program proyek pembangunan jaringan serat optik nasional itu menargetkan pada Januari 2019 seluruh kota besar dan kabupaten di Indonesia harus terhubung melalui broadband.  “Pertanyaannya apakah kami bisa melakukannya? Tentu kami bisa melakukannya. Kami menyusun proyek dengan Program Public Private Partnership,” tegas Rudiantara. Total nilai bisnis proyek Palapa Ring ini sekitar hampir 2 juta USD. Dari sudut pandang jaringan, pada awal Januari 2019 seluruh kota dan kabupaten di Indonesia akan terhubung ke broadband. Sementara  dari sudut pandang akses, 4G akan bisa diakses di seluruh pelosok daerah. “Investor pertama sudah menandatangani kontrak dengan pemerintah di bagian barat Indonesia dan bagian tengah Indonesia. Sekarang kita sedang dalam proses penawaran untuk wilayah bagian timur Indonesia,” pungkas Menkominfo Rudiantara.   Source
Back to News

Other News Updates