TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini mengatakan perseroan menargetkan komitmen pembiayaan infrastruktur Rp 66 triliun hingga akhir tahun ini. Total komitmen pembiayaan infrastruktur telah mencapai Rp 44,5 triliun.
Menurut Emma, proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai oleh PT SMI mayoritas di bidang transportasi dan kelistrikan. “Jalan tol masih menjadi fokus. Trans-Jawa masih banyak. Inisiatif untuk jalan tol juga masih banyak,” kata Emma di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Maret 2017.
Selain itu, menurut Emma, perusahaannya akan menyasar sektor transportasi lainnya, yakni bandara dan pelabuhan. “Dari Rp 66 triliun tadi, terdapat porsi untuk pelabuhan dan bandara. LRT (light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) juga,” ujarnya.
Emma mengaku belum menghitung berapa pembiayaan yang akan diberikan bagi proyek LRT Jabodebek. Menurut dia, PT SMI masih menunggu terbitnya aturan mengenai perubahan skema pembiayaan proyek tersebut. “Nanti (pembiayaan) kami sesuaikan dengan kebutuhannya.”
Selama 2016, Emma menambahkan, terdapat berbagai proyek, terutama jalan tol, yang didanai oleh perseroan. Dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), PT SMI terlibat dalam proyek telekomunikasi Palapa Ring dan proyek penyediaan air minum SPAM Umbulan.
Pada April mendatang, menurut Emma, proyek air minum SPAM Lampung yang dibiayai oleh PT SMI masuk proses lelang. Financial close proyek Palapa Ring Timur juga akan ditandatangani pada semester I ini. “Ke depan, kami mendapat penugasan terkait LRT Medan dan beberapa proyek rumah sakit,” katanya.
Emma menambahkan, saat ini, jumlah modal yang disetor pemerintah kepada PT SMI mencapai Rp 28,5 triliun. Seluruh modal tersebut sudah digunakan untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur senilai Rp 193,8 triliun. “Dengan demikian, multiplier effect telah mencapai 6,8 kali.”
Source