PT SMI menerbitkan global bond senilai USD300 juta atau setara dengan Rp4,28 triliun.
PT SMI ditunjuk menjadi salah satu anggota Task Force Keuangan Berkelanjutan yang dibentuk oleh OJK yang bertujuan sebagai platform koordinasi terintegrasi Sektor Jasa Keuangan untuk membangun ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia, termasuk keterlibatan dalam berbagai forum internasional.
PT SMI menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Bloomberg Philanthropies untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung energi bersih pada tanggal 15 September 2021.
PT SMI mengembangkan sistem informasi bernama ReFina untuk memfasilitasi proses pengajuan pembiayaan publik, sehingga proses pelaksanaan pembiayaan publik dapat dilakukan dan dipantau secara transparan dan akuntabel.
Pelaksanaan pertama Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) PT SMI yang bekerja sama dengan PT Bahana Artha Ventura sebagai Mitra Penyalur.
Mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terimbas pandemi COVID-19, melalui pemberian Fasilitas Pinjaman PEN Daerah kepada 92 Pemerintah Daerah (Pemda) sampai dengan tahun 2021.
PT SMI menjadi Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan yang pertama direkomendasikan untuk mendapatkan ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
PT SMI mendapatkan penghimpunan dana sindikasi sebesar USD700 juta dari perbankan offshore, yang merupakan jumlah penghimpunan dana terbesar dalam sejarah PT SMI.
PT SMI Menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV dan Tahap V dengan nilai emisi tahun 2020 total sebesar Rp4,87 triliun.
Pada kuartal keempat 2020, PT SMI mendapatkan perluasan mandat melalui PP No. 53/2020 junto PP No. 66/2007 bulan Oktober 2020 tentang Pendirian PT SMI dan melalui POJK No. 46/2020 bulan November 2020 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, yaitu perluasan cakupan mandat pembiayaan termasuk sektor-sektor pembangunan lainnya yang berpotensi mendukung perekonomian nasional didasarkan pada penugasan Pemerintah.
PT SMI ditugaskan sebagai pelaksana investasi atas Investasi Pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk penyelamatan BUMN (IP PEN BUMN) dan juga sebagai penyalur dana PEN kepada Pemda yang terdampak pandemi COVID-19 (PEN PEMDA).
Memperoleh izin perluasan sektor dari OJK melalui Surat OJK No. S-7/D.05/2019 tanggal 12 Februari 2019 tentang Persetujuan Izin Penambahan Objek Pembiayaan Infrastruktur yang meliputi infrastruktur sumber daya air dan irigasi, infrastruktur sistem pengelolaan persampahan, infrastruktur informatika, infrastruktur energi terbarukan, infrastruktur konservasi energi, infrastruktur sarana dan prasarana olahraga, serta kesenian, dan infrastruktur perumahan rakyat.
Menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II dan Tahap III Tahun 2019 dengan nilai emisi pada masing-masing Tahap sebesar Rp1 triliun.
Menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur sejumlah maksimum Rp25.000.000.000.000 dengan nilai emisi total di tahun 2019 sebesar Rp9.904.250.000.000 yang dilakukan dalam 3 tahap.
Resmi bergabung menjadi anggota baru International Development Finance Club (IDFC). IDFC merupakan organisasi yang terdiri dari 27 anggota yang bekerja sama untuk mengimplementasikan SDG dan Paris Climate Agreement.
Menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan atau Green Bond, yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond Tahap I Tahun 2018 senilai Rp3 triliun.
Melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Tahap I senilai Rp3 triliun, dengan nilai penerbitan sebesar Rp1 triliun pada tahun 2018.
Meluncurkan produk Step Up Musyarakah Mutanaqisah (MMQ).
Skema pembiayaan berbasis bagi hasil yang memiliki pricing berjenjang sesuai dengan capacity cash flow yang dimiliki nasabah.
Fasilitas Hedging Syariah. Untuk memitigasi risiko fluktuasi pasar terhadap kegiatan usaha Syariah, PT SMI bekerja sama dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk untuk mendapatkan fasilitas lindung nilai syariah yang pertama di Indonesia.
Fasilitas Take-out Financing. Fasilitas pembiayaan di mana PT SMI memiliki komitmen untuk mengambil alih sisa nilai pembiayaan dari suatu proyek yang sebelumnya didanai oleh kreditur lainnya.
SDG Indonesia One dengan total komitmen sebesar USD2,46 miliar.
Berperan penting dalam tercapainya Financial Close pendanaan LRT Jabodebek dan mendapatkan minat cukup tinggi dari perbankan nasional dan internasional dalam sindikasi pembiayaan sejumlah total Rp18,1 triliun.
Berperan penting dalam menarik partisipasi swasta untuk sindikasi pembiayaan proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni Terbanggi Besar melalui fasilitas Cash Deficiency Support (CDS) sebesar Rp7,5 triliun.
PT SMI ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia melalui pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa di Merauke.
Berpartisipasi dalam skema penyertaan saham perusahaan Waskita Toll Road.
Pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk mengakomodasi kebutuhan pembiayaan dengan skema syariah.
Partisipasi dalam pembiayaan sindikasi Syariah terbesar sektor ketenagalistrikan.
Penandatanganan proyek KPBU pertama dengan skema Availability Payment (AP) Palapa Ring Paket Timur.
Bersama dengan Kementerian Keuangan menjadi host “The 3rd IDB Member Countries Sovereign Investments Forum”.
Penerbitan Obligasi Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 yang merupakan penerbitan obligasi terbesar dalam satu kali penerbitan (sebesar Rp7 triliun).
Pefindo meningkatkan corporate rating PT SMI menjadi “AAA”.
Fitch menaikkan outlook PT SMI menjadi positive dari sebelumnya stable.
Perseroan terakreditasi oleh Green Climate Fund (GCF), pertama dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
Aktif dalam pengembangan proyek KPBU Jaringan Serat Optik Palapa Ring Barat.
Penerbitan Obligasi melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp5 triliun dari rencana komitmen sebesar Rp30 triliun.
Peluncuran inovasi produk baru Cash Deficiency Support (CDS), diimplementasikan pada pembiayaan proyek Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Indralaya (tenor 25 tahun).
Penandatanganan proyek-proyek KPBU pertama dengan dukungan VGF dari Pemerintah (SPAM Umbulan).
Penerapan standar Perlindungan Lingkungan dan Sosial.
Memperoleh izin perluasan sektor pembiayaan dari OJK melalui Surat OJK No. S-48/D.05/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Permohonan Persetujuan Izin Penambahan Objek Pembiayaan Infrastruktur pada PT Sarana Multi Infrastruktur yang meliputi infrastruktur sosial (rumah sakit, pasar, terminal, dan lainnya), infrastruktur kepariwisataan, dan rolling stock.
Pengalihan aset PIP sebesar Rp18,3 triliun memperkuat permodalan Perseroan.
Kerja sama Credit Facility dan Quasi Equity Facility dengan Bank Pembangunan Prancis (AFD) untuk pengembangan sektor energi terbarukan dan perubahan iklim.
Pembiayaan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan – Binjai dengan tenor terpanjang (25 tahun) dan grace period 15 tahun.
Penghargaan “Finance Project of The Year” untuk Proyek Umbulan pada 7th Global Infrastructure Leadership Forum di New York, Amerika Serikat.
Penerbitan Obligasi pertama Perseroan, senilai Rp1,0 triliun dengan peringkat idAA+ dari Pefindo.
Peresmian Indeks Infrastruktur SMinfra18 bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia.
Fitch Ratings juga meningkatkan peringkat National Long-Term Rating Perseroan Menjadi ‘AA+(idn)’ dengan Outlook Stable dan memberikan peringkat international rating (BBB-/Stable).
Peluncuran pilar bisnis ketiga Jasa Konsultasi melengkapi pilar Pembiayaan dan Pengembangan Proyek.
Pembiayaan proyek tol Cikampek Palimanan secara sindikasi bersama 21 lembaga keuangan.
PT Fitch Ratings Indonesia memberikan rating “AA (idn)” untuk Perseroan dengan Outlook Stabil.
Penugasan oleh Menteri Keuangan sebagai fasilitator penyiapan dua proyek showcase KPBU yaitu proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (dengan total nilai proyek Rp21,0 triliun) dan proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan (dengan total nilai proyek Rp2,3 triliun, perjanjian ditandatangani tanggal 30 Desember 2016).
Pembentukan PT IIF, Entitas Anak Perseroan yang dibentuk sebagai perusahaan patungan dengan ADB, IFC, dan DEG serta penambahan modal Pemerintah senilai Rp1,0 triliun (Rp600 miliar berasal dari PT SMI).
Pendirian PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) pada tanggal 26 Februari 2009 di bawah koordinasi Kementerian Keuangan dengan mandat menjadi katalis pembangunan infrastruktur Indonesia. Pembiayaan infrastruktur pertama di sektor irigasi senilai Rp284 miliar.